pengertian dari ayam hutan
1. Ciri-ciri ayam hutan hijau
memiliki jengger licin, tidak bergerigi, berwarna paduan antara merah dan hijau kebiruan. Bagian yang dekat ubun-ubun hijau kebiruan, sedang bagian luarnya merah. Demikian juga warna pial tunggalnya. Warna bulu badannya sangat cantik, dasarnya hitam berselimutkan warna hijau mengkilap. Bagian ujung bulu punggung ini berwarna merah kekuningan. Bulu di leher bentuknya bulat-bulat, tersusun seperti sisik hijau mengkilap. Ekor menjuntai terdiri dari 16 helai bulu yang warnanya sama dengan warna leher. Kakinya putih hingga merah muda. Bobot badan kurang lebih 1,5 kg.
Penampilan ayam hutan betinanya jauh berbeda dan tidak secantik yang jantan. Kepala, dada, dan tubuh bagian bawah berwarna cokelat pucat. Sedangkan sayap, punggung, dan ekornya cokelat tua berujung kuning logam serta bergaris-garis hitam. Ukuran badan si betina lebih kecil daripada yang jantan, dengan berat 0,8 kg.
2. Jumlah Telur Lebih Banyak
Ayam hutan hijau ternyata lebih produktif daripada ayam kampung. Betinanya bisa menghasilkan tidak kurang dari 40 butir semusim (sebagai perbandingan, ayam kampung hanya memproduksi telur 12 – 18 butir/musim). Syaratnya, ada sepasang atau sekelompok kecil populasi hidup di daerah yang lingkungannya disukai, cukup pakan dan hanya sedikit musuh alami.
Di habitat aslinya, ia meletakkan telurnya dalam sarang di atas tanah atau di bawah naungan semak-semak. Musim bersarangnya tidak tetap sepanjang tahun, biasanya bulan Juni sampai November. Dalam sarang biasanya terdapat 6 – 10 butir telur, besarnya kurang lebih 44,5 mm x 34,5 mm. Telur yang putih kekuningan polos itu menetas setelah 21 hari. Anak ayam hutan ini rentan, mudah terinfeksi bibit penyakit, sehingga perlu dilindungi.
3. Makan Biji-bijian dan Serangga
Ayam hutan termasuk pemakan biji-bijian dan serangga. Saat dilakukan pembedahan, di perutnya ditemukan rayap,s emut hitam, nyamuk, lalat, laba-laba dan ulat pisang. Selain itu, ada juga buah pohon Hyptis dan Rottbidia serta daun lantana. Dari pengamatan lapangan, si cantik ini ternyata suka mematuki kotoran babi hutan, banteng, atau kerbau liar untuk mendapatkan biji-bijian yang tidak tercerna, serangga pemakan kotoran, dan air yang masih terkandung di dalamnya. Di lingkungan penangkaran, biasanya ayam hutan hijau ditempatkan dalam kandang burung. Dalam kandang itu, ayam hutan hijau jantan berumur 1,5 tahun dipasangkan dengan betina berumur setahun. Menu untuknya berupa beras merah setengah ons/hari dan ketan hitam. Sebagai variasi disajikan kangkung 2 hari sekali dan pepaya atau pisang setiap 3 hari. Serangga seperti jangkrik, ulat pisang, atau rayap pun tidak ketinggalan sebagai pelengkap menu. Jatah hariannya tidak boleh terlalu banyak, cukup ¼ bagian dari jatah untuk ayam kampung.
4. Bahaya Predator Alam Bagi Ayam Hutan
Ayam hutan hijau betina (female)
Kebanyakan ayam hutan lebih suka mendiami hutan lebat di pedalaman. Berbeda dengan kerabatnya, ayam hutan hijau hidup di lembah-lembah dekat pantai atau di semak-semak dan belukar yang berbatasan dengan lahan terbuka. Ketika siang hari mereka bersembunyi untuk menghindari teriknya matahari dan musuh alami.
Musuh alami yang mengancam dan mengintainya cukup banyak, di antaranya musang, rase, macan tutul, kucing hutan, garangan, elang, ular, dan biawak. Bila ayam hutan sampai ditemukan binatang-binatang tersebut, ia bakal menemui ajalnya jadi santapan mereka. Di samping itu, bahaya lainnya datang dari babi hutan yang suka memangsa telurnya. Itulah sebabnya, ia hanya berkeliaran di pagi dan sore hari. Tepat sebelum malam tiba, ia kembali dari pengembaraannya mencari pakan di ladang-ladang dan tanah terbuka.
Ayam hutan hijau melewatkan malam hari dengan tidur di atas pohon-pohon dari pukul 17.30 – 04.30. pohonnya pun tidak sembarang jenis. Mereka memilih pohon mimba (Azadirachta indica), krasak (Ficus superba) atau kesambi (Schleichera oleosa). Biasanya mereka hidup sendiri atau dalam kelompok kecil beranggotakan 2 – 4 ekor. Kadang-kadang ada juga dijumpai kelompok besar yang mencapai 15 ekor anggotanya.
5. Bahan Pembuat Bekisar
Ayam hutan jantan sudah lama dijadikan peliharaan di daerah asalnya – Jawa, Madura dan Bali. Di lokasi ini si jantan disilangkan dengan ayam kampung betina (Gallus domesticus) menghasilkan bekisar yang bersuara panjang dan keras. Paduan warna bulunya bermacam-macam sehingga muncul nama-nama bekisar berdasarkan warna bulunya. Ada bekisar putih, multi warna, merah dan sebagainya. Saking terkenalnya ayam hutan ini, di Jawa Timur bekisar dijadikan maskot. Bekisar jantan berukuran lebih besar dari ayam hutan hijau, sedangkan betinanya menghasilkan telur kecil yang tidak dibuahi.
Ayam hutan
Sabtu, 28 Februari 2015
Jumat, 27 Februari 2015
perbedaan ayam hutan jantan dan betina
Perbedaan anak ayam hutan jantan dan betina
1. Dari warna bulu
Bulu halus, biasanya ayam hutan jantan warna bulunya lebih gelap dari pada betina,
Bulu kepala setelah berubah akan berubah kehitaman untuk yang jantan dan yang betina kecoklatan.
Bulu punggung yang jantan lebih gelap seiring usia akan berwarna kehijauan dan ada sedikit merah/kuning pada ujungnya (kalau belum tumbuhpun bila kena cahaya akan nampak lebih kilau) ,yang betina tetap kecoklatan .
Bulu ekor yang jantan akan berwarna hitam(bulu ada yang pendek tetep lurik ada yang lebih panjang warna hitam), yang betina dominan warna coklat lurik dan panjangnya rata.
2. Dari bentuk cengger
Cengger jantan mempunyai sudut dan lebih tinggi dari pada betina, cengger betina tidak mempunyai sudut dan terkesan rata.
1. Dari warna bulu
Bulu halus, biasanya ayam hutan jantan warna bulunya lebih gelap dari pada betina,
Bulu kepala setelah berubah akan berubah kehitaman untuk yang jantan dan yang betina kecoklatan.
Bulu punggung yang jantan lebih gelap seiring usia akan berwarna kehijauan dan ada sedikit merah/kuning pada ujungnya (kalau belum tumbuhpun bila kena cahaya akan nampak lebih kilau) ,yang betina tetap kecoklatan .
Bulu ekor yang jantan akan berwarna hitam(bulu ada yang pendek tetep lurik ada yang lebih panjang warna hitam), yang betina dominan warna coklat lurik dan panjangnya rata.
2. Dari bentuk cengger
Cengger jantan mempunyai sudut dan lebih tinggi dari pada betina, cengger betina tidak mempunyai sudut dan terkesan rata.
perbedaan anakan ayam hutan dengan anakan bekisar betina
Perbedaan
Anakan ayam hutan
1. Warna Kaki : Coklat ke hijauan ada unsur kunig/putih
2. Ukuran /bentuk kaki Kecil sperti Burung/pipih
3. Warna Bulu Coklat Kusam 4. Perangai/sifat Mudah terkejut Normal
5. Fisik/tubuh Terlihat bonkok
6. Sayap & lt;2 mingggu terkesan Lebih panjang dari ekor
Anakan bekisar betina
1. Warna Kaki: Coklat keabu-abuandan unsur legam mendominasi
2. Ukuran /bentuk kaki : Normal ayam kampung /bulat
3. Warna Bulu : Coklat Cerah/ gelap
3. Perangai/sifat Relatif tenang dan tidak mudah terkejut
4. Fisik/tubuh Terlihat tegap
5. Sayap <2 mingggu porposional
Anakan ayam hutan
1. Warna Kaki : Coklat ke hijauan ada unsur kunig/putih
2. Ukuran /bentuk kaki Kecil sperti Burung/pipih
3. Warna Bulu Coklat Kusam 4. Perangai/sifat Mudah terkejut Normal
5. Fisik/tubuh Terlihat bonkok
6. Sayap & lt;2 mingggu terkesan Lebih panjang dari ekor
Anakan bekisar betina
1. Warna Kaki: Coklat keabu-abuandan unsur legam mendominasi
2. Ukuran /bentuk kaki : Normal ayam kampung /bulat
3. Warna Bulu : Coklat Cerah/ gelap
3. Perangai/sifat Relatif tenang dan tidak mudah terkejut
4. Fisik/tubuh Terlihat tegap
5. Sayap <2 mingggu porposional
berburu pada waktu malam hari
cara berburu ayam hutan di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain.
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain.
Kamis, 26 Februari 2015
Cara memburu ayam hutan
Tips berburu di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya. 2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis. 3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang). 4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya. 5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran. 6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon. 7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau). 8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap. 9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf |
pertama carilah atau belilah ayam kate/serama/wareng(jantan) yang ukuranya kecil. kalau sudah dapat dikurung terlebih dahulu, kemudian carilah jagung atau beras merah, kemudian carilah tempat dihutan atau alas yang strategis agar mudah dilihat. kemudian saat pagi hari tebarlah jagung atau beras merah itu ditempat yang sudah dipilih kemarin. setelah satu hari kemudian periksa kembali apakah jagung atau beras merah tersebut masih ada, kalau tidak atau sudah berkurang berarti tempat itu sering dilewati oleh ayam hutan tersebut. tetapi kalau jagung atau beras merah itu masih utuh berarti tempat itu tidak ada ayamnya. kemudian bawa ayam yang sudah anda beli, kemudian bawa ayam anda tersebut ketempat biasa ayam hutan tersebut melewatinya. setelah itu tebarlah jagung, lalu ayam milik anda talilah kakinya lalu ikatkan kepohon terdekat. lalu tebarlah jagung atau beras merah tersebut sebanyak banyaknya agar ayam milik anda sendiri tidak habis memakannya. kemudian ayam anda tersebut tinggalah pulang (daripada ngenteni suwe ..hahahah). lalu setiap 2/3 jam sekali tenggoklah atau lihatlah, biasanya kalau ada ayam yang mendekat akan makan jagung atau beras merah tersebut. tetapi kalau ayam hutan itu jantan, ayam itu akan tarung, setelah kelihatan lelah sehabis tarung kemudian tanggaplah ayam itu.
Dapat dehh ayamnya, kalo saya sudah terbiasa jadinya ya dapat 7 - 9 ekor ayam hutan ...hhahahah
"kalau cara ini tidak mempan/tidak berhasil, cobalah pada ayam tetangga anda ,..hhahahah"
Tips berburu di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
Tips berburu di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
Tips berburu di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
Tips berburu di Sore/malam Hari:
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
1. Usahakan kita telah mengetahui dimana biasanya ayam menginap, baik itu dengan cara survei lapangan atau berdasar keterangan orang lain yang bisa dipercaya.
2. Persiapkan senapan dengan baik, pompa dan masukan mimis.
3. Ayam utan biasanya akan berkokok antara jam 5.30 - 06.00 (tergantung cuaca apakah hujan atau terang).
4. Kadang ketika sore hari ayam utan akan berjalan berdampingan dengan pasangannya.
5. Selama berkokok usahakan kita telah dekat dengan sasaran dan mengetahi keberadaan sasaran.
6. Jika telah diketahui silahkan ditembak apakah itu pas masih ditanah atau sudah dipohon.
7. Tembaklah pada kepala atau leher. Jika tidak gunakanlah Ilmu kira-kira dan Ilmu coba-coba(tembak dimana saja kita bisa dan kita mau).
8. Jika anda mempunyai lampu Blor atau senter, lebih enak berburu pada malam hari karena ayam sudah tidur dan kita bisa berada sedekat mungkin dengan sasaran. dengan catatan kita telah mengintainya sampai tahu dimana ayam itu menginap.
9. Jika tembakan kita meleset atau ayam tidak mati seketika, usahakan untuk mengejarnya karena ada kemungkinan ayam utan itu mati ditempat lain. - See more at: http://hunterindonesia.blogspot.com/2014/05/cara-jitu-berburu-ayam-alas.html#sthash.Dv5Ni2EP.dpuf
Langganan:
Postingan (Atom)